Teringat sekitar 20 tahun silam sewaktu duduk di salah satu
sekolah dasar negeri di desa Gunung Putri Bogor. Siswa sekolah dasar pada masa tahun
90an sebelum era reformasi di wajibkan untuk menghafal seluruh propinsi di Indonesia
yang jumlahnya tidak sebanyak saat ini beserta nama-nama daerahnya dengan
karakteristik dan budaya daerah-daerah tersebut. Satu daerah sangat mudah untuk
diingat kala itu dan cukup membuat kami semua bangga karna tinggal di Indonesia
adalah Bengkulu yang dulunya berada di dalam provinsi Sumatera Selatan. Bengkulu
cukup terkenal di dunia dengan adanya penemuan bunga Raflesia Arnoldi, ya bunga
yang dinamai sesuai dengan penemunya. Di samping itu Bengkulu menjadi tempat
pembuangan aktivis-aktivis kemerdekaan RI, termasuk Ir. Soekarno yang kelak
menjadi Presiden RI pertama dan disanalah beliau bertemu dengan Fatmawati yang
kelak menjadi ibu Negara.
Dan akhirnya sebuah skenario saya susun, bicara kepada
kordinator verifikasi di kantor agar saya yang ditugaskan ke sana. Dan YES rencana
pun berhasil dan di dapat tanggal pelaksanaan pada tanggal 18-19 April 2013.
Langsung cek tanggalan pada bulan April, ya hari kamis dan Jum’at pas sekali.
Tapi tunggu dulu….tanggal 18 April adalah hari terakhir palaksanaan UN untuk
tingkat menengah atas, wah bisa lama nih kerjaan disana karna harus menunggu
pelaksanaan UN selesai dahulu, bisa gak dapet surat jalan sesuai rencana dari
menkeu di rumah karna memotong hari libur dirumah.
Kamis, Tanggal 18 April 2013
Pukul 3.00 pagi alarm hp sudah memanggil, ya cukuplah istirahat 3 jam malam ini karna semalaman mempersiapkan keperluan yang akan di bawa, biar nanti tidurnya di sambung di Damri dan pesawat. Ya maksimal jam 6.00 saya sudah harus berada di ruang tunggu penumpang. Jam 4.00 kurang naik Damri Legacy Sky dari terminal Kp Rambutan dan tidak lama Damri berlari-lari kecil menuju Bandara Soekarno Hatta. Jam 5 lewat sedikit saya tiba di terminal 1b, langsung check in ke loket Sriwijaya karna saya akan mengudara bersama SJ 092 dengan jadwal take off 6.35. Check in sudah, bayar airport tax sudah, masih ada waktu untuk Shalat Shubuh setelah itu langsung ke ruang tunggu B5, berandai-andai ruang tunggu bis sama seperti ruang tunggu di bandara
Waktu terus meninggalkan pukul 6.00 dan tanda-tanda pesawat
delay semakin nyata, dan ternyata “SJ 092 tujuan Bengkulu akan di berangkatkan
jam 8.10” waduh udah siap dari pagi ternyata delay. Tetapi hikmahknya adalah
saya tidak harus menunggu lama disana sampai dengan kegiatan UN selesai yaitu
jam 11.00. Tidak usah saya ceritakan perjalanan mengudara sampai akhirnya
pekerjaan saya selesai jam 15.30, ya berkat akal bulus ku saya sudah dapat
menyelesaikan pekerjaan yang seharusnya di laksanakan 2 hari pada sore itu
juga.
Jam 16.00 meninggalkan sekolah dan minta diantar berkeliling
kota Bengkulu, diantarlah melawati rumah pengasingan Soekarno dan rumah
Fatmawati, melawati Benteng Marlborough, menyusuri pantai Panjang dan pantai
Pasir Putih. Tempat-tempat tersebut hanya saya lihat dari dalam mobil karena
waktu sangat tidak memungkinkan untuk dikunjungi satu persatu, tak apalah
mungkin lain waktu ada kesempatan untuk mengunjunginya lagi.
Jum’at, Tanggal 19 April 2013
Kantor Pusat PO Putra Raflesia Bengkulu
Ini
pertama kalinya saya naik bis di Sumatera dan pertama kalinya juga saya naik
bis asli Sumatera, dan ternyata seperti ini bis executive versi PR dengan
konfigurasi seat 9 baris kiri, 11 baris kanan ditambah 3 kursi di bagian paling
belakang sebelah kanan, kursi dari aldilla yang besar dilengakapi dengan bantal
kecil tanpa selimut dan tanpa leg rest, total 43 seat yang di peruntukkan bagi
penumpang di dalam bis ini dengan no registrasi BD 7019 AN engine MB 1526 dan
karoseri dari Adiputro model Jetbus non HD dan non Airsus dengan warna dominan
hijau, berbeda dengan corak aslinya warna putih di sertai dengan gambar bunga
raflesia.
Putra Raflesia
BD 7019 AN
PR
MB 1526 Jetbus Non HD Non Airsus
Masuk
ke dalam kabin bis dan duduk di bangku nomor 8 sesuai dengan manifest dari agen
dan pukul 08.35 terlambat 5 menit dari jadwal PR mulai bergerak meninggal agen,
driver pertama berperawakan kurus (dalam perjalanan ini saya tidak bertanya
nama dari driver 1, 2 dan asisten driver) dan memakai topi untuk mengurangi
silau yang di timbulkan sinar matahari. Pada saat bus menaiki aspal sudah
sangat terdengar bunyi kriyet-kriyet yang mungkin ditimbulkan dari suspensi bis,
wah kurang nyaman juga sepanjang perjalanan nanti akan ditemani suara-suara
ini. Bengkulu Jakarta dapat di tempuh melalui dua rute, yang pertama melawati
pesisir pantai selatan pulau Sumatra melalui kota Manna dan Liwa, yang kedua
melewati jalur tengah sumatera melalui kota Curup dan Lubuk Linggau. Bis ini
akan melewati rute kedua, lebih jauh memang karna memutar, tetapi biarlah jalur
manapun yang akan dilalui saya akan tetap suka cita melewatinya.
Driver pertama siap diatas kemudi
weew blog baru lagi...gajauh2 dari bis ndri hehe..
ReplyDeleteSip bro sekalian share siapa tau ada yang mau naik bis dari bengkulu ke jakarta atau jakarta ke bengkulu
ReplyDelete